Seorang perempuan ditahan karena mencoba menjual batu yang diduga kuat berasal dari bulan. Batu itu dilego dengan harga US$1,7 juta atau sekitar Rp14,5 miliar kepada peneliti NASA yang sedang menyamar.
Meski diakui sebagai bongkahan batu bulan, para peneliti NASA tetap akan menguji dengan prosedur standar. Sepotong batu bulan itu hendak dijual seorang perempuan di Danau Elsinore, California, Amerika Serikat.
"Mungkin ini adalah batu bulan, tapi harus diuji terlebih dahulu keasliannya," kata Deputi Inspektur Jenderal NASA, Gail Robinson, seperti dikutip dari laman Los Angeles Times.
Perempuan yang identitasnya belum dipublikasikan itu sempat ditahan sejak Kamis pagi. Polisi dan peneliti NASA sudah mengawasi gerak-gerik perempuan mencurigakan itu. "Dia tidak ditangkap," kata Robinson.
Sebuah laporan kepolisian di wilayah Riverside menyebutkan, penahanan perempuan itu dilakukan setelah peneliti NASA menyelidiki kasus ini selama beberapa bulan. Penyelidikan difokuskan kepada keberadaan batu yang berasal dari luar angkasa itu.
Hasilnya mengerucut. Peneliti NASA berupaya mendapatkan batu bulan dari perempuan tak dikenal itu. Selama penyelidikan, akhirnya petugas NASA yang menyamar mengadakan pertemuan rahasia di sebuah restoran Danau Elsinore. Ketika itu, para petugas NASA setuju untuk bertemu dan akan membeli batu senilai US$1,7 juta. Perempuan itu akhirnya berhasil dibekuk.
Batuan-batuan di bulan diklasifikasikan sebagai harta nasional yang menjadi bagian benda artefak. Hukum federal melarang keras penjualan benda-benda artefak.
Meski diakui sebagai bongkahan batu bulan, para peneliti NASA tetap akan menguji dengan prosedur standar. Sepotong batu bulan itu hendak dijual seorang perempuan di Danau Elsinore, California, Amerika Serikat.
"Mungkin ini adalah batu bulan, tapi harus diuji terlebih dahulu keasliannya," kata Deputi Inspektur Jenderal NASA, Gail Robinson, seperti dikutip dari laman Los Angeles Times.
Perempuan yang identitasnya belum dipublikasikan itu sempat ditahan sejak Kamis pagi. Polisi dan peneliti NASA sudah mengawasi gerak-gerik perempuan mencurigakan itu. "Dia tidak ditangkap," kata Robinson.
Sebuah laporan kepolisian di wilayah Riverside menyebutkan, penahanan perempuan itu dilakukan setelah peneliti NASA menyelidiki kasus ini selama beberapa bulan. Penyelidikan difokuskan kepada keberadaan batu yang berasal dari luar angkasa itu.
Hasilnya mengerucut. Peneliti NASA berupaya mendapatkan batu bulan dari perempuan tak dikenal itu. Selama penyelidikan, akhirnya petugas NASA yang menyamar mengadakan pertemuan rahasia di sebuah restoran Danau Elsinore. Ketika itu, para petugas NASA setuju untuk bertemu dan akan membeli batu senilai US$1,7 juta. Perempuan itu akhirnya berhasil dibekuk.
Batuan-batuan di bulan diklasifikasikan sebagai harta nasional yang menjadi bagian benda artefak. Hukum federal melarang keras penjualan benda-benda artefak.
"Ini bukan hal biasa, seseorang berani mencoba menjual sepotong batu bulan," kata Robinson.
Robinsin mengaku, NASA kerap menyelidiki soal kasus sejenis sebanyak dua kali dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan adanya pernak pernik ruang angkasa di pasar gelap.
Sebuah laporan baru-baru ini bahkan menginformasikan bahwa dua motor roket dari misi Apollo yang menempatkan manusia di bulan, sedang dijajakan lewat internet.
Saat ini, NASA mengklaim telah mengumpulkan 2.415 sampel batuan bulan dengan berat total sekitar 382 kilogram. Sebagian besar batu-batu itu dikumpulkan selama misi Apollo 15, 16, dan 17. Selain itu, tiga pesawat ruang angkasa tak berawak, Soviet Luna, pernah membawa sekitar 0,3 kilogram sampel batu bulan kembali ke Bumi.
Robinsin mengaku, NASA kerap menyelidiki soal kasus sejenis sebanyak dua kali dalam setahun. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan adanya pernak pernik ruang angkasa di pasar gelap.
Sebuah laporan baru-baru ini bahkan menginformasikan bahwa dua motor roket dari misi Apollo yang menempatkan manusia di bulan, sedang dijajakan lewat internet.
Saat ini, NASA mengklaim telah mengumpulkan 2.415 sampel batuan bulan dengan berat total sekitar 382 kilogram. Sebagian besar batu-batu itu dikumpulkan selama misi Apollo 15, 16, dan 17. Selain itu, tiga pesawat ruang angkasa tak berawak, Soviet Luna, pernah membawa sekitar 0,3 kilogram sampel batu bulan kembali ke Bumi.
0 komentar:
Posting Komentar