Label:

FOTO Tradisi Unik Memancing Ikan dengan Burung Kormoran


Cormorant Fishing atau Memancing dengan Kormoran adalah teknik memancing tradisional di mana nelayan menggunakan burung kormoran yang terlatih untuk menangkap ikan di sungai. Secara historis, teknik ini banyak dipraktekkan di Jepang dan China sejak tahun 960 dan diwariskan secara turun temurun. Di Jepang, tradisi memancing ikan dengan menggunakan burung kormoran ini disebut ukai. Selain China negara-negara lain juga banyak mempraktekkan teknik ini, namun saat ini Cormorant Fishing hanya terlihat di China.

Biasanya teknik ini dilakukan bersama-sama dengan nelayan lainnya yang semuanya juga memiliki burung ini. Dengan perahunya, para nelayan membentuk sebuah formasi lingkaran kemudian burung-burung kormoran diperintahkan untuk mengejar ikan dengan arah ke tengah dari lingkaran. Tidak jarang mereka memancing ikan pada malam hari, dengan menggunakan penerangan berupa obor atau penerangan lainnya.

Kormoran merupakan burung air yang memiliki kaki berselaput dan di bagian bawah paruhnya terdapat kantung seperti pelikan. Pakan utamanya memang ikan. Setelah kormoran dilepas dari perahu oleh nelayan, mereka langsung menyelam dan langsung menangkap ikan dengan paruhnya.
Untuk mengendalikan burung, para nelayan memasang ring jepit kecil di bagian leher burung. Hal ini dilakukan untuk mencegah burung menelan ikan yang lebih besar, namun burung kormoran masih tetap bisa menelan ikan yang berukuran lebih kecil. Ketika burung telah berhasil menangkap ikan, nelayan membawa kembali burung kembali ke perahu dan mengeluarkan ikan yang ditangkap oleh burung.

Setiap kali dilepas ke air, burung kormoran akan terus mencari ikan, namun akan diambil lagi oleh nelayan. Begitu seterusnya, sehingga nelayan bisa mengumpulkan ikan dalam jumlah banyak. Saat ini praktek menangkap ikan dengan burung kormoran dilakukan untuk melayani industri pariwisata.










Label:

7 Serangga Pemegang Record Di Dunia

1. Serangga Paling Cantik: Sunset Moth from Malagasy

Sayap serangga ini sebenarnya tidak memiliki pigmentasi apapun. Warna yang muncul di sayapnya berasal dari refraksi cahaya dari pita-pita mikro pada sayapnya. Serangga ini aktif pada siang hari, ketika serangga dari family yang sama aktif pada malam hari. Mereka berasal dari Madagascar dan Amerika Selatan, dan sayapnya berganti warna dari biru ke hijau keemasan dan lalu ke warna kuning ketika dilihat dari sisi yang berbeda.


2. Semut Paling Berbahaya: Black Bulldog Ant of Australia

Secara literatur, semut ini diketahui pernah membunuh manusia. Serangga ini merupakan jenis yang paling primitif dari semua semut dan sangat agresif. Panjangnya sekitar 1 inchi dan dapat tumbuh hingga 2 inchi. Sesuai namanya, semut ini hanya ditemukan di Australia dan gerakannya pun sangat cepat.

3. Serangga Terbang Tercepat: Horse Fly

Serangga ini dapat terbang dengan kecepatan 90 MPH (miles per hour). Ia juga memiliki manuver yang sangat baik di udara. Ia dapat berbelok dan berganti arah dengan kecepatan cahaya. Ia juga memiliki mata yang sangat besar, dan dapat melihat dengan sudut hampir 360 derajat.

4. Serangga Terberat: Goliath Beetle

Serangga ini berasal dari keluarga scarab beetle, dan suka memakan tanaman mati. Ia memiliki panjang 2 hingga 4,3 inchi dan berat sekitar 3 hingga 3,5 oz (sekitar 28,35 gram). Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai dekomposer.

5. Serangga Paling Mengganggu: No-See-Um

Serangga ini merupakan lalat yang sangat kecil yang berkumpul dalam sebuah kelompok dan terbang dalam arah yang tidak jelas. Mereka dapat melewati celah-celah pintu atau jendela. Mereka biasanya hidup di tempat yang ada sumber airnya. Hanya yang betina yang menggigit dan menghisap darah, dengan tujuan mendapatkan protein untuk membesarkan telur-telurnya.

6. Serangga Terpanjang: Giant Stick Insect

Panjangnya sekitar 163 mm, dan jika dihitung ketika kakinya semua terentang, panjangnya menjadi 295 mm. Pada beberapa kasus, panjangnya bisa mencapai 20 inchi. Ada lebih dari 3.000 spesies dari serangga ini yang ditemukan, dan beberapa dari mereka memiliki sayap dan dapat terbang.

7. Serangga Ternyaring: Brevisana brevis

Spesies jangkrik ini bunyinya dapat terdengar hingga 1 mil jauhnya. Pada jarak dekat, bunyinya dapat mencapai 120 dB. Sebagai pembanding, musik pada diskotik ‘hanya’ berukuran 100 dB.