Pernikahan menjadi momen indah yang diimpikan semua orang di dunia. Segudang kesibukan yang dijalani atau pergaulan yang pasif kadang membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan pendamping hidup. Hal ini tentu membuat kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua yang ingin segera melihat anaknya berkeluarga. Ajang perjodohan pun ditempuh untuk menemukan pasangan yang tepat bagi anak mereka.
Ada cara unik yang dilakukan oleh orang tua di Cina dalam rangka mencari pasangan bagi anak mereka. Mereka akan menulis resume tentang informasi anak mereka, kemudian menggantungnya di sebuah taman rakyat yang berada di Shanghai, China. Ternyata kala akhir pekan tiba (Sabtu dan Minggu), taman rakyat tersebut berubah menjadi sebuah pasar unik yang biasa disebut “pasar pernikahan”. Tak hanya disesaki oleh para orang tua yang sedang mencari jodoh untuk anaknya, kadang mereka yang masih mencari pasangan pun datang langsung untuk mengiklankan diri mereka.
para orang tua berkeliling melihat resume
Di pasar yang hampir digelar tiap minggu ini akan banyak kita jumpai berbagai resume yang ditempel di dinding taman atau digantung di pepohonan sekitar taman. Pada resume dan pesan tersebut biasanya tertulis informasi tentang si pencari jodoh, seperti tinggi badan, usia, pekerjaan, pendidikan, gaji, dan ada juga yang menambahkan jika telah memiliki mobil atau apartemen. Lucunya, resume tesebut seringkali dibuat sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan anak mereka, hihihi. Setelah menempel resume anak mereka di dinding taman, mereka akan berjalan berkeliling untuk mengobrol dengan orang tua lainnya atau sekedar membaca dan meneliti ratusan iklan yang ditinggalkan di sana.
Meskipun pasar unik ini sudah digelar selama beberapa tahun belakangan dan telah banyak orang tua yang berkunjung, masih banyak juga mereka yang harus kembali ke pasar itu bulan demi bulan atau bahkan tahun demi tahun. Karir menjadi penyumbang alasan terbesar para dewasa Cina untuk menunda pernikahan. Di era modern ini sepertinya fenomena menunda pernikahan tak hanya terjadi di Cina ya. Hmm, bagaimana kalau di Indonesia juga dibuatkan “pasar pernikahan”?! Apakah respon para orang tua juga seantusias di Cina untuk mencarikan jodoh bagi anaknya? Sumber