Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tak hanya membahas soal kerjasama ekonomi atau konflik Thailand-Kamboja. Tapi juga ambisi bersama dalam bidang olah raga: jadi tuan rumah Piala Dunia.
Dalam KTT, para pimpinan negara-negara Asia Tenggara membahas kesiapan menjadi tuan rumah gala bola sedunia tahun 2030 mendatang. "Ini merupakan paling top yang dihasilkan. Ini merupakan hasil kesepakatan yang pertemuan di Lombok," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, usai penutupan KTT ASEAN, di Balai Sidang Jakarta, Minggu 8 Mei 2011.
Menurut Marty, dalam KTT para menteri membahas bersama apa saja yang bisa menjadi proyek bersama negara ASEAN. "Yang bisa menimbulkan ketertarikan dan rasa persamaan masyarakat di ASEAN," kata Menlu.
Dia menambahkan, pencalonan diri ASEAN menjadi tuan rumah World Cup pada 2030 mendatang bersifat kolektif, bukan hanya satu negara. "Tetapi 10 negara akan menjadi tuan rumah," jelas Marty.
Ini adalah mimpi jangka panjang. Sebab, penyelenggaraan piala dunia masih lama. "Inilah tantangannya, 2030 masih lama," ujarnya.
Sebagai langkah awal, adalah sosialisasi ke masyarakat. "Nanti akan ada kampanye," kata dia. Langkah ASEAN mengikuti Jepang dan Korea yang menjadi tuan rumah Piala Dunia secara bersamaan.
Rencana tersebut, ditambahkan Marty juga disinggung dalam bahasan kepala negara, meski tidak secara mendalam dibicarakan. "Yang dibahas secara mendalam di tingkat Menlu," imbuhnya
0 komentar:
Posting Komentar