"Aku akan mati muda," tulis Dzhokhar dalam kicauannya pada 22 April 2012 dikutip dari The Atlantic Wire Sabtu (20/4/2013).
Dalam kicauannya di akun @J_tsar tersebut, remaja berusia 19 tahun itu menulis dalam bahasa Rusia. Mungkin agar orang tak menyadari maksud dari tulisannya itu.
Sehari setelah bom meledak di tempat lomba Marathon Boston pada Selasa 16 April, Dzhokhar pun kembali 'berkicau' seakan mengekspresikannya tak ada lagi tekanan karena telah menyelesaikan misinya.
"I'm a stress free kind of guy - Saya pria yang bebas dari rasa stres," tulis Dzhokhar pada 17 April siang.
Malam setelah ledakan bom Boston di garis finis lomba lari marathon yang menewaskan 3 orang, Dzhokhar pun menyampaikan kicauannya seakan mengingatkan masyarakat untuk waspada karena ia akan kembali beraksi.
"Tak ada lagi cinta di jantung kota ini, berhati-hatilah," tulisnya pada 15 April.
Lalu kemudian Dzhokhar pun sempat mengomentari akun @ImRealTed tentang foto pria berkaus merah yang disebut-sebut sedang bersedih karena kekasihnya meninggal. "Berita palsu," komentarnya kepada@ImRealTed.
Aktivitas online Dzhokhar Tsarnaev tentu saja menjadi tambahan bukti bagi penyidik untuk menyelidiki motif dalam kasus tersebut. Di mana kicauan-kicauan Dzhokhar merupakan bagian dari kehidupan dari bomber muda itu, yang mungkin tak disadari bisa menjadi bukti kuat untuk menjeratnya, mengirimnya mendekam di balik dinginnya hotel prodeo.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar