Angin perubahan berhembus di Arab Saudi. Para perempuan sedang berjuang menuntut keseteraan: hak untuk menyetir mobil sendiri dan menolak duduk manis di kursi bagian belakang mobil, dan bergantung pada sopir taksi untuk bepergian.
Shaima Osama misalnya. Menyerah tak ada sopir yang bisa mengantarnya ke rumah sakit, ia nekat menabrak 'tabu', mengambil kunci, duduk di belakang kemudi, dan menyetir sendiri mobilnya di jalanan Kota Jeddah.
Shaima Osama misalnya. Menyerah tak ada sopir yang bisa mengantarnya ke rumah sakit, ia nekat menabrak 'tabu', mengambil kunci, duduk di belakang kemudi, dan menyetir sendiri mobilnya di jalanan Kota Jeddah.
"Tak ada hukum yang melarang perempuan untuk mengemudi. Saya lalu mengambil kunci, menarik nafas panjang, dan menyalakan mobil," kata dia seperti dimuat situs berita MSNBC.
Dalam perjalanan pulang, Osama dihentikan polisi dan baru dibebaskan sejam kemudian. Adrenalinnya terpacu, kenekatan ini sesuatu yang tak berani ia impikan setahun lalu. Meski telah lama ia menyimpan kemampuannya menyetir yang ia pelajari di Amerika Serikat.
Meski tak ada hukum tertulis yang melarang perempuan duduk di belakang setir, namun surat izin mengemudi yang jadi prasyarat berlalu lintas tak dikeluarkan untuk perempuan -- otomatis menyetir menjadi kegiatan ilegal untuk kaum hawa.
Osama tak sendirian, ribuan lelaki dan perempuan Arab bergabung dalam grup Facebook yang menuntut pemenuhan hak perempuan untuk menyetir. Namun hanya sedikit, perempuan berani seperti Osama yang benar-benar melaksanakan panggilan itu.
Sehari setelah Osama ditangkap, aparat Arab Saudi juga menahan seorang perempuan, Manal Sharif (32) yang mengunggah video dirinya sedang menyetir di situs video sharing, YouTube, dan mengajak perempuan lain melakukan hal yang sama.
Dalam perjalanan pulang, Osama dihentikan polisi dan baru dibebaskan sejam kemudian. Adrenalinnya terpacu, kenekatan ini sesuatu yang tak berani ia impikan setahun lalu. Meski telah lama ia menyimpan kemampuannya menyetir yang ia pelajari di Amerika Serikat.
Meski tak ada hukum tertulis yang melarang perempuan duduk di belakang setir, namun surat izin mengemudi yang jadi prasyarat berlalu lintas tak dikeluarkan untuk perempuan -- otomatis menyetir menjadi kegiatan ilegal untuk kaum hawa.
Osama tak sendirian, ribuan lelaki dan perempuan Arab bergabung dalam grup Facebook yang menuntut pemenuhan hak perempuan untuk menyetir. Namun hanya sedikit, perempuan berani seperti Osama yang benar-benar melaksanakan panggilan itu.
Sehari setelah Osama ditangkap, aparat Arab Saudi juga menahan seorang perempuan, Manal Sharif (32) yang mengunggah video dirinya sedang menyetir di situs video sharing, YouTube, dan mengajak perempuan lain melakukan hal yang sama.
Ia ditangkap polisi, diganjar kurungan bui seminggu dan dipaksa menandatangani pernyataan, bahwa ia tak akan kembali menyetir. "Perempuan di sini buta menyetir. Anda bisa menemukan seorang wanita lulusan PhD, profesor, tak bisa menyetir sama sekali. Kami ingin perubahan di negara ini. Setidaknya, saat perempuan menghadapi kondisi darurat, ia tahu apa yang harus dilakukan," kata Manal Sharif.
Kisah tragis Manal Sharif justru menjadi inspirasi. Tulisan 'Kami semua adalah Manal Sharif' terpampang di laman Facebook "Women2Drive 17th June" Salah satu pendukung gerakan ini adalah blogger terkemuka Arab, Eman Al Nafjan. "Ini baru permulaan," kata dia, seperti dimuat CNN. Ia juga merekam aksinya menyetir di jalanan Riyadh selama 15 menit dengan telepon genggamnya.
Dijelaskan dia, "ide di balik kampanye menyetir pada tanggal 17 Juli, bukan satu-satunya hari di mana perempuan duduk di belakang kemudi. Hari itu adalah awal."
Kisah tragis Manal Sharif justru menjadi inspirasi. Tulisan 'Kami semua adalah Manal Sharif' terpampang di laman Facebook "Women2Drive 17th June" Salah satu pendukung gerakan ini adalah blogger terkemuka Arab, Eman Al Nafjan. "Ini baru permulaan," kata dia, seperti dimuat CNN. Ia juga merekam aksinya menyetir di jalanan Riyadh selama 15 menit dengan telepon genggamnya.
Dijelaskan dia, "ide di balik kampanye menyetir pada tanggal 17 Juli, bukan satu-satunya hari di mana perempuan duduk di belakang kemudi. Hari itu adalah awal."
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar