Mesin terbang ini sekilas terlihat seperti UFO dengan puluhan baling-baling, namun E-Volo dengan 16 rotor ini merupakan jenis helikopter baru yang dapat bergerak di udara tanpa input dari sang pilot.
E-Volo,
Adalah Thomas Senkel, seorang insinyur pemberani yang melakukan tes terbang pada mesin terseut minggu ini yang berlangsung selama 1 menit 30 detik.
Namun, seperti diketahui uji coba ini bukanlah penerbangan helikopter listrik pertama, namun ini adalah uji coba mesin baru yang dikemudikan hanya dengan joystick, dimana pilot duduk di atas rotor.
Ketiga penemu mesin terbang ini mengklaim bahwa alat mereka ini dapat digunakan untuk memeriksa jaringan pipa, sebagai ambulans udara, mengambil foto udara, atau hanya untuk sekedar bersenang-senang.
Senkel berharap kendaraan mereka ini nantinya dapat menggantikan helikopter untuk selamanya, begitu mereka menemukan cara untuk memecahkan masalah tenaganya untuk membuat alat ini bertahan di udara lebih lama. Karena mesin yang menggunakan tenaga dari baterai lithium-ion ini hanya mampu terbang selama 20 menit.
E-Volo jauh lebih mudah diterbangkan karena dikemudikan oleh kecepatan rotor yang dikendalikan oleh komputer sehingga pilot hanya perlu menggunakan joystick seperti bermain game, dibandingkan dengan helikopter yang harus dikendalikan dengan kotroler yang kompleks.
0 komentar:
Posting Komentar